SAAT BERTAMU ke rumah orang, pagar adalah bagian rumah
pertama yang menyambut Anda. Kemudian pagar dibuka dan Anda berjalan
melaluinya. Tetapi, pernahkah Anda mengamatinya secara serius? Jarang,
kan? Pagar memang menjadi benda yang selalu terlihat, terjamah,
terpakai, tapi kurang mendapat perhatian… sampai saatnya Anda harus
memasang pagar rumah Anda sendiri.
Fungsi pagar yang utama yaitu untuk membatasi wilayah properti seseorang
dengan milik orang lain, entah itu pekarangan rumah, ladang, kebun,
atau tanah. Karenanya, pagar diharapkan bisa menciptakan batas batas
visual yang jelas, selain juga membatasi secara fisik, yaitu dengan
mencegah yang di dalam pagar untuk keluar (misalnya si Pusy dan si
Pleki) dan mencegah yang di luar pagar untuk masuk (misalnya pencuri).
Sebagai pembatas, pagar juga harus bisa melindungi privasi pemiliknya.
Karena alasan ini pula, banyak orang yang merasa susunan jeruji saja
tidak cukup memagari privasinya, sehingga dipasanglah lembaran fiberglass di baliknya.
Berkat teknologi bahan yang terus berkembang, saat ini bahan untuk pagar
pun sangat beragam. Bahan pagar yang lazim ditemui, antara lain, kayu,
bambu, batu, serta logam. Di iklim yang lembab, kayu dan bambu akan
cepat lapuk dimakan cuaca. Sementara itu, bahan batu yang juga tahan
cuaca menimbulkan kesan terlalu kaku dan tidak fleksibel untuk dibentuk.
Karenanya, untuk wilayah tropis seperti Indonesia ini, orang lebih suka
memilih bahan metal atau logam karena keawetannya. Selain itu, metal
juga mudah dibentuk sesuai keinginan. Bahan metal yang paling sering
dijadikan pagar adalah besi dan baja antikarat (stainless steel). Bahan besi pun bermacam-macam jenisnya, tergantung proses pembuatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar